Selasa, 26 Januari 2010

kisah Umar ( seorang pemimpin yang anti korupsi )

Umar berjalan melalui lorong-lorong perkampungan. Ia temukan sebuah keluarga yang sedang memasak batu karena tak ada gandum untuk dimasak” sementara anaknya menangis tersedu-sedu menunggu masakan itu. Ketika didekatinya, keluarga itu menjelek-jelekkan khalifah karena dianggapnya tidak peduli terhadap rakyat kecil.

Ia terperanjat dan langsung pergi ke gudang beras mengambil satu karung gandum dan diberikannya kepada keluarga tersebut. Pembantunya menawarkan jasa, “Biar aku saja yang memanggul karung itu”? Umar menjawab, “Apakah kemarahan Tuhan akan bisa kau halangi ketika aku membiarkan umatku kelaparan, sementara aku tak memberinya makan?”

Pintu kantor diketuk. “Silakan Masuk” Jawab penghuninya. Masuklah seseorang ke dalam ruangan. Orang dalam ruangan itu bertanya, “Apakah kepentinganmu untuk urusan pribadi atau urusan umat?” “Urusan pribadi” Jawab tamu itu. Dengan cekatan dimatikanlah lampu di ruangan itu hingga gelap gulita. “Mengapa Anda matikan lampu-lampu itu, Tuan?” Tanya si tamu. “Karena urusanmu bersifat pribadi, dan lampu ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan umat, selain itu tidak.” di cuplik dari sdr Wawan Darmansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar